HANTERNEWS, KALBAR – Wakil Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kab. Melawi, Lilik Hidayatullah, menyoroti sekaligus mempertanyakan studi banding para Kepala Desa (Kepdes) se Kab. Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar) tujuan Provinsi Jawa Barat (Jabar), hari ini, Jumat (26/04/2024).
Menurut Lilik Hidayatullah, studi banding para Kepdes ke Provinsi Jabar itu minim azas manfaat dan pemborosan anggaran dana desa. Justru hanya mendapat stigma negatif serta perbincangan di kalangan masyarakat.
“Studi banding gelombang pertama dan kedua itu terkesan tidak akan pernah menghasilkan apa-apa bagi desa,” ucapnya kepada awak media di Nanga Pinoh.
Lilik juga menyampaikan, bahwa para Kepdes serta didampingi satu orang Pendamping Desa masing-masing, pergi menggunakan dana desa. Bahkan informasi yang didapat para Kades harus menyetor sebesar Rp.13 juta per Kepdes.
“Kalau mau studi banding, kenapa harus jauh-jauh hingga ke Provinsi Jabar. Silahkan kalkulasi berapa besar biayanya. Apalagi perginya via udara,” ungkapnya.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas PMD Kab. Melawi, Hasan, saat dihubungi awak media melalui via WhatsApp tidak mau menjawab sampai berita diterbitkan.
(HN’t Hanternews.net – KALBAR)